14 Feb 2012

menikmati kediaman


diam saja, karena kamu perempuan.
dan seluruh dunia tahu itu.



*gambar dari sini

perjalanan

long trip

hari ini perempuan itu pulang. seperti biasa: bersendirian. tidak seperti perjalanan-perjalanannya yang lalu, kali ini ia menyusuri tempat-tempat yang asing baginya. dia sedang meyakinkan dirinya tentang kesendirian itu. sendiri, ya sendiri. ada satu kota yang akan terlalui. kota pahit, luka, nganga. kota ajaib yang ia selalu mengharap harapkan keajaiban atasnya pada perjalanan ini. namun, itulah hidup dan realitas, tak pernah ada keajaiban. hanya pada dongeng keajaiban mungkin datang.

di benaknya ada adegan-adegan ftv, drama korea, atau melodrama yang ia impi-impikan akan terjadi pada takdirnya di 28 jam mendatang.

schene 1:
lelaki itu membuka ponselnya: "aku di kotamu." sebuah sms dibukanya.
perempuan itu menerima balasan: "di mana? aku ke sana." 
lelaki itu membaca balasan: "di jalan ahmad yani"
lelaki itu keluar dari persembunyiannya, membuka pintu, dan mereka bertemu muka. hanya melambaikan tangan, tapi hati begitu bahagia.

schene 2:
perempuan itu: "aku pulang. lewat kotamu. ^^"
lelaki itu: "berangkat jam berapa?"
perempuan itu: "jam 2 siang"
lelaki itu: "biasanya berhenti di rest area. nanti aku ke sana."
mereka bertemu dan bertatapan dari jauh di rest area itu. tidak ada satu kata pun terucap. dan perempuan itu pergi dengan wajah berseri.

schene 3:
perempuan itu: "aku pulang. mau ketemu ayah?"
lelaki itu: "beneran? aku bilang ibu."
perempuan itu: "wah? beneran?"
lelaki itu: "berapa lama di sana?"
perempuan itu: "dua pekan"
lelaki itu: "masih ada kesempatan"
lalu ayah perempuan itu bertemu dengan lelaki sahaja yang menghendaki putrinya. perempuan itu bahagia.

bagian-bagian kisah ini hanya akan terjadi pada dongen sebelum tidur. perempuan itu pun takhabis pikir mengapa bagian-bagian kisah itu bisa hadir dalam benaknya. betapa ia masih berharap pada kebodohannya. betapa ia masih harus berjuang untuk mengobati hatinya. betapa ia naif. naif. naif. naif. sangat naif. 

yang sebenarnya terjadi hanya kebisuan. hanya satu kisah perjalanan bersendirian. taksedikitpun ia akan sampaikan kabar kepergiannya pada lelaki itu. menyampaikannya hanya akan menggarami luka yang nganga. ia hanya harus tersadar bahwa yang ia hadapi adalah realita. dan realita yang ia hadapi sangat jauh dari mimpi yang ia naifi.

13 Feb 2012

tentang takdir 2

saat diri dihadapkan pada realita yang tidak sesuai dengan keinginan, hati kecil selalu saja berharap akan terjadi sebuah keajaiban. lalu pikiran mengikuti keinginan hati kecil dengan menciptakan mimpi-mimpi yang berkaitan dengan keajaiban yang sesuai dengan keinginan. untuk mewujudkan mimpi-mimpi itu, pikiran menciptakan mimpi-mimpi yang lain. Namun, hati kecil kembali bertanya, "dapatkah mimpi diwujudkan dengan mimpi?" Padahal kenyataan sudah jelas-jelas sangat berbeda dengan mimpi-mimpi yang sejak dulu ditanamkan. 

saat melihat dan tersadar bahwa mimpi tidak dapat diwujudkan dengan mimpi, akan ada kecamuk takhenti dalam hati kecil.
 "mimpi itu adalah pikiran positif yang harus disuburkan dalam diri."
 "tapi untuk mewujudkan mimpi, kita perlu realita. jika realita sangat bertolak belakang dengan pencapaian mimpi, berhentilah sebelum kamu sadar bahwa kamu tidak sedang bermimpi tapi sedang berangan-angan."

percakapan itu semakin menciptakan suasana aneh dalam diri. mulai ada keabuan anatara keinginan, harapan, mimpi, angan-angan. semuanya bertabrakan dengan realita yang ada. lalu tangan akan menutup wajah, tersungguk takberdaya di hadapan Sang Maha Mengetahui diri kita. lalu hati kecil akan mulai sadar, betapa Maha Berkehenda Ia. lalu hati kecil akan berkata, "sebenarnya aku ingin menangis, tapi bagiku tangisan ini adalah tanda putus asa." tangisan takberdaya pun pecah. mata akan memandang kosong ke depan. yang terlihat hanya realita di mana kita sekarang, sedang apa kita sekarang, dan apa yang telah terjadi di masa-masa lampau. itulah realita. masa datang masih misteri dan ada di Tangan-Nya. Untuk menerjemahkan masa datang, kita harus mengakrabi realita masa kini bukan mendalami angan-angan masa lalu yang sudah jelas taksesuai dengan realita masa kini.


12 Feb 2012

tentang kehilangan


Kehilangan itu rasa yang istimewa. Suhu tubuh meningkat. Ada rasa lemas perlahan menyebar dari ujung kaki, ujung jari tangan, merayap menuju badan lalu ke kepala. Merinding. Setelah itu tubuh ikut memanas. Wajah mulai memerah. Kelenjar di balik kelopak mata mulai bekerja. 
Air mata mulai menggenang dan ada tegun di akhirnya. 
Pita suara mulai lemas selemas-lemasnya. Tak ada bunyi yang keluar. 
Semakin lama air mata semakin menganaksungai. Hanya ingin menganak sungai saja, tidak perlu yang lain. Lalu otak dan pikiran mulai bicara: Apakah ini nyata? Semacam takpercaya.
Hati mulai meresponnya: hadapi sajalah.
Tangan akan mendekati tisyu, menyeka tiap tetes air mata satu persatu.
Setelah itu, semuanya akan menjadi hal yang biasa. Tegun itu menjadi sesuatu yang biasa pada setiap kehilangan. 
Kehilangan pun akan menjadi hal yang biasa pada setiap episode kehidupan. 
Semoga ia tetap menjadi istimewa.



*gambar dari sini

tentang takdir


Takdir itu bergantung pada dua hal: Tawakkal sebelum terjadi dan ridho setelah terjadi. 
Siapa yang bertawakkal sebelum terjadi dan ridho pada yang telah terjadi
 maka ia telah memiliki jiwa ubudiyah,
(Ibnu Qoyyim Al Jauziyah).




*gambar dari sini

11 Feb 2012

Sayidah

Hari ini hanya sangat takjub pada seorang akhwat cilik bernama Sayidah. 
Ia selalu menemani umminya saat halaqah.
Ia takkenal bosan mendengarkan murobbiyah umminya menyampaikan materi-materi halaqah.
Padahal tentu ia takgenap mengerti.

10 Feb 2012

Tentang Azzam


Azzam adalah sesuatu yang harus selalu kita kuatkan setiap waktu.
Bila melemah, kuatkan lagi! Melemah, kuatkan lagi! Melemah, kuatkan lagi!
Allah tidak menilai pada seberapa kuat ia. 
Allah menilai seberapa tegar kita berjuang membuatnya semakin menguat, menguat, dan menguat.
Bersambarlah dan kuatkan kesabaranmu!
Tinggalkan hal-hal yang memang dapat melemahkan azzamu!
Tidak bisa ditawar! HARUS!

9 Feb 2012

mimpiku


Beberapa hari lalu aku berbincangan dengan Umi Erna. Ia memiliki putra-putri yang hafidz Quran. Cita-cita putra-putrinya pun beragam. Ada yang ingin menjadi psikolog, disainer, dan ada pula yang ingin menjadi seperti  abi mereka, ustadz Saiful Islam, menjadi mubaligh. Cerita yang aku dapat kemarin sungguh menggebukan hati ini untuk dapat menjaga Quran dalam benak, hati, dan sikap. Ingiiiiin sekali memberi mahkota untuk mama, bapak, ibu, dan ayah. Heuheu! Tapi menghafalnya itu lho! Subhanallah! Perlu perjuangan yang ekstra keras. Apalagi kondisi hati yang harus selalu terjaga, lurus kepada-Nya. Nggak boleh ada satu pun yang bikin belok-belok. 

Hati ini berbisik, "Pokoknya harus bisa jadi budayawan yang hafidzhah!" Dari dulu bermimpi jadi penghafal Quran, sekarang sudah tercapai. Yang belum adalah mencapai cita-cita menjadi hafidhzahnya. Aku harus berani menyelesaikan apa yang sudah aku mulai! Itu baru namanya muslimah yang punya sikap. Pokoknya aku harus ngerasain bagaimana nikmatnya menjadi penjaga Quran. Yang aku hafal itu kan perkataan Allah, pesan Allah, keindahannya membuatnya perlu perjuangan untuk mengingat dan pengintegrasikannya dalam sikap. Ustadzah Zahro bilang, "Allah menyuruh kita menjaga Quran bukan untuk menghafalnya. Salah satu cara menjaganya adalah dengan mengulang-ulang membacanya. Mengulang-ulang membacanya perlu perjuangan! Tidak bisa instan. Menjaganya pun harus sepanjang hayat, tidak ada kata berhenti." 

Allah Maha Tahu dan Maha Melihat perjuangan setiap orang. Ia tahu seberapa sering kita mengulang-ulang bacaan Quran untuk menjaganya. Kalau upaya untuk mengulang dan menyimpannya di benak sudah maksimal, pasti akan hafal. Hmm.. 

Robb, mudahkan aku memahami dan menghafal Quran. Berikan aku kekuatan untuk menjaganya dalam lisan, pikiran, dan sikap. Lindungi aku dari hal-hal yang dapat melalaikanku dari perjuangan menjaga Quran. Robb, sebelum ajal menjemput berikan aku kesempatan untuk menjadi hafidzah dan merasakan kenikmatan menjadi sahabat Quran. Aamiin.


*edisi curhat ^^

8 Feb 2012

SMS KOSONG


Pada suatu malam seorang perempuan menerima sms kosong dari sebuah nomor takdikenal. Hatinya bertanya-tanya tentang dari mana sms itu datang. Pasalnya ia sering menerima sms dari nomor-nomor takdikenal tapi takpernah kosong. Jika bukan dari adiknya yang selalu gonta-ganti nomor handphone, paling tidak ia mendapatkan sms tekdikenal dari sindikat peminta-minta pulsa yang pada masa itu sedang marak menyatroni setiap nomor. Sebaliknya, ia juga sering menerima sms kosong dari nomor yang sangat ia kenal. Hanya ibu yang selalu gagap menulis sms dan sering mengiri sms kosong.

Malam ini memang benar-benar aneh. Ia menerima sms kosong dari nomor takdikenal. Hatinya memaksa otaknya berpikir keras tentang apa yang terjadi pada sms kosong itu. Sambil menonton tayangan televisi ia membuka-tutup handphonenya berkali-kali. Ia mengingat-ingat nomor siapa yang ada di hadapannya. Film misteri yang sedang ditontonnya membuatnya teringat pada kekasihnya yang telah tiada. "Mungkinkah ini sms darinya?" tanyanya dalam hati. "Mungkinkah ia sedang ingin mengabariku tentang kerinduannya? Ataukah ia telah menceraikan kepecundangannya di alam sana?" Angan-angan perempuan itu melayang-layang.

Ia menatap lekat sms kosong itu. Di layar handphone hanya terlihat kekosongan yang diakhiri dengan tulisan 07/02/2012 08:20:24 PM. "Mungkin saja di alam sana ada fasilitas sms dengan huruf berwarna putih." Rasa penasarannya semakin menjadi. Dimatikannya lampu ruangan dengan harapan huruf-huruf itu akan nampak, muncul, berkilat seperti hologram. "Siapa tahu lelaki hemat kata itu berniat mengucapkan apa yang taksempat ia katakan kepadaku waktu itu," bisik hatinya.

Namun, keadaan tetap sama. Yang terlihat hanya sms kosong yang takmenyisakan sedikitpun keterangan. Ia pun takberniat membalas sms kosong itu. Apa yang dapat ditangkap dari sms kosong selain ketakbermaknaan dan kebisuan? Apa yang dapat ditangkap dari sms kosong selain kesunyian dan tanda tanyan besar? Apa yang dapat diungkapkan untuk membalas sms kosong? Ia pun mematikan handphonenya dan kembali menonton televisi yang semakin mengerikan.[]


*terinspirasi dari "Sebuah Pertanyaan Untuk Cinta" SGA
 ** gambar dari sini

7 Feb 2012

perjalanan rahasia


Perjalanan menuju kesucian adalah sebuah perjalanan rahasia, sebuah perjalanan menuju kesempurnaan. Perjalanan berarti kita bergerak dan gerak itu haruslah maju ke depan. Tidak boleh mundur. 
Kenapa harus perjalanan rahasia? kata temanku. 
Perjalanan kesucian ini adalah perjalanan yang kata Gita Gutawa adalah perjalanan yang tidak ke mana-mana. Perjalanan rahasia ini adalah perjalanan masuk ke dalam diri. 
Karena perjalanan ke dalam diri, maka takbisa dilakukan bersama-sama, ya harus kita sendirian. 
Itulah maka penuh rahasia. [hening]

6 Feb 2012

Bagaimana Bersabar Menjemput Jodoh?


oleh Salmiah Rambe S.Pd.I

Yang harus dilakukan saat menanti jodoh?

1. Dekatkan diri Kepada Allah

Hal yang paling menjemukan adalah menunggu, apalagi menunggu hal yang kita tidak tahu pasti kapan ia akan tiba. Salah satu hal paling abstrak yang sangat menjemukan saat ditunggu adalah jodoh. Disamping membuat jemu, efek penantian ini pun sangat besar: berlaku seumur hidup. Oleh sebab itu, penantiannya pun harus berkualitas.

Persiapan yang paling penting ketika menunggu datangnya jodoh adalah kedekatan diri kepada Allah. Allah yang paling tahu seluruh kekurangan dan kelebihan kita. Dia yang paling tahu apa yang kita butuhkan. Pasangan yang disiapkan oleh-Nya akan sesuai dengan seberapa dekat diri kita kepada-Nya. Semakin dekat kita kepada Allah, semakit dekat pula orang yang mendampingi kita kepada-Nya.

2. Perbanyak Sedekah

Bagaimana cara mempercepat kedatangannya? Untuk memepercepat kedatangan jodoh, perbanyaklah sedekah. Allah akan memudahkan urusan orang-orang yang menudahkan urusan saudaranya. Itu janji Allah. Allah takpernah ingkar janji. Jadi, Hayo perbanyak sedekah!

Kalau sudah sedekah, apalagi yang perlu disiapkan?

Keluarga adalah bagian takkalah penting dalam persiapan pernikahan. Komunikasikan keinginanmu untuk menikah dengan penuh sopan santun. Apabila disampaikan dengan baik, seberapapun usia kita, orang tua pasti mengizinkan. Perlihatkan penampilanmu yang paling meyakinkan di hadapan mereka.

3. Husnudzhan 

  - Berpikiran positif kepada Allah
Belum hadirnya jodoh kita adalah yang terbaik dari-Nya. Ketika kita merasa penantian ini terasa lama, boleh jadi karena kamu sedang banyak berangan-angan dan tidak produktif. Penantian akan terasa cepat jika diisi dengan persiapan yang optimal hari demi harinya.

- Berpikir positif kepada diri sendiri
Jangan pernah menyalahkan diri sendiri ketika jodoh takkunjung datang! "Kenapa siy aku ini jelek! Jadi, nggak ada yang mau jadi suamiku." Hilangkan keluhan-keluhan yang takberguna itu. Isilah hari-hari dengan perbaikan diri. Sabar itu bukan dia, ia adalah optimalisasi segala potensi untuk mencapai tujuan.

- Berpikiran positif kepada Murobbiyah/ Murobbi
Kalau Murobbi/Murobbiyah takkunjung menanyakan kesiapan menikah atau menanyakan biodatamu, jangan anggap mereka tidak memikirkanmu. Mereka sebenarnya sedang menunggumu bertanya. Lakukan langkah pertama! Lalu berserah kepada-Nya.

4. Banyak Beramal

Lakukanlah amal fardhiyah dan amal sosial saat menanti. Selain dapat memanfaatkan waktu dan melatih diri untuk lebih baik, amal kita akan membuat Allah memperhatikan kita. Boleh jadi kediamanmu yang mebuat Allah nyuekin kamu. Banyaklah beramal karena-Nya bukan karena untuk mempercepat jodoh. Semuanya mudah bagi-Nya bahkan tidak ada apa-apanya di hadapan Dia. 

5. Doakan Saudara atau Temanmu yang Belum Menikah

Doa yang dipanjatkan seseorang untuk orang lain tanpa sepengetahuan orang yang didoakan, akan diamini oleh malaikat. Malaikat akan berujar, "Semoga hal tersebut terjadi pula kepadamu." 

janji


Hayo Nda!
 Kamu udah janji sama dirimu sendiri.
Berarti kamu sudah janji pada Allah.
Tepatilah janjimu!
Jangan lakukan apa yang tak Dia sukai.
Belajarlah menepati janjimu!
Tomorrow must be better than today!
Semua akan tercapai kalau kamu bisa memupuk kesabaranmu.
Yakinlah!



5 Feb 2012

Materi 1# Daurah Pranikah**




Akhirnya aku dipertemukan juga dengan Seminar Pranikah. Jadi tahu secara spesifik apa yang biasa dibahas di sana. Sebelumnya, waktu kuliah dulu, aku pernah siy dapat materi munakahat di tatsqif Jatinangor. Namun, dulu aku sedang alam posisi "tidak sedang berniat untuk menikah." Secara waktu itu masih rariweuh ngurusin KAMMI Unpad dan memang belum niat nikah :))

Siang ini Seminar Pranikah yang dilaksanain Bidang Kewanitaan DPD PKS Kota Bandung dihadiri hampir 600 peserta, 70% pesertanya adalah perempuan dan 30% sisanya adalah laki-laki. Ustadzah Salmiah Ramber, Ketua Bidang Kewanitaan DPW PKS Jawa Barat berujar kepada Ustadz Darlis, "Ikhwannya pada gak siap da'wah ya ustadz?" Aaah.. yang bagian itu sebenarnya penting takpenting siy.. :D

Kita lanjut ke rangkaian materi. Karena taksemua isi materi dapat aku sampaikan, aku share yang sempat tercatat aja ya ^^

*******@@@*******

Pernikahan memiliki 3 fungsi dasar:
1. Saling menjaga kesucian dan kehormatan pasangan
2. Memberi kecenderungan kepada pasangan
3. Menganugerahkan ketentraman kepada pasangan dalam melaksanakan ketaatan kepada Allah.

Apabila tiga hal ini tercapai dalam sebuah pernikahan, inilah yang disebut keluarga yang barokah. Oleh sebab itu, Rasulullah SAW mengajari kita untuk berdoa "Barakallahulaka wabaraka 'alayka wajama'a baynakuma fikhair." Doa keberkahan itu mengacu pada makna, doa permohonan berkah kesyukuran saat menerima nikmat atau kebahagiaan dan berkah kesabaran saat menerima ujian keluarga. Apabila sebuah keluarga sudah mampu bahu membahu bersyukur dengan memberi manfaat sebanyak-banyaknya untuk umat dan bersabar ketika menghadapi tantangan da'wah, saat itulah keluarga tersebut dinamai keluarga menerima keberkahan.

Pernikahan adalah institusi pertama yang dibangun untuk menegakkan nilai-nilai Islam. Dalam amal da'wah, membentuk keluarga Islami adalah tahapan kedua setelah membentuk pribadi Islami. Setelah keluarga Islami terbentu, akan terbentuk masyarakat, pemerintahan, negara, dan dunia yang Islami pula. Namun, tidak akan ada takap selanjutnya sebelum tahap-tahap awal terlalui. Masalah yang kerap muncul di kalangan pemuda saat ini adalah ketakutan dan ketidaksiapan dalam proses berpindah dari pribadi Islami menuju keluarga Islami. Ini disebabkan kondisi lingkungan yang menyibukkan pemuda untuk memupuk angan-angan mereka. Padahal seharusnya, pemuda lebih baik sibuk mempersiapkan kemampuan daripada memupuk kemauan atau angan-angan.

Persiapan dalam menghadapi pernikahan adalah persiapan yang harus dijaga sampai "nanti" karena ia adalah urusan seumur hidup. Oleh sebab itu, kualitas persiapan dan kesiapannya harus tetat prima seumur hidup.

1. Ruhiyah

Persiapan ini paling penting. Jagalah hubungan dengan Allah SWT. Jangan ngotot kepada-Nya! Jaga sikapmu kepada-Nya! Jodoh kita sudah ditentukan sejak dulu dan sudah tertulis di lauhlmahfudz. Allah hanya menciptakannya 1 bagi kita. Oleh sebab itu, hasilnya sama tapi rasa ketika mendapatnyannya bisa berbeda-beda. Jika jalannya benar, rasanya akan menyenangkan dan membahagiakan. Juka jalan yang ditempuh salah, jodoh yang didapat tetap sama tapi rasanya akan menyakitkan dan menimbulkan penyesalan. Mintalah yang terbaik kepada Allah karena Ia Maha Tahu siapa kita. Tidak ada jodoh yang sempurna, yang ada adalah jodoh yang tepat. Kekuatan ruhiyah yang optimal sebelum menikah akan melahirkan generasi shalih yang tangguh. Generasi tangguh akan siap untuk selalu bersabar dan bersyukur.
Lalu bagaimana tentang kemantapan hati? Hal yang harus ditempuh adalah istikharah. Dalam istikharah Syafi'i mengatakan, "Jika kamu dihadapkan pada dua pilihan yang sama-sama baik secara materi maka pilihlah yang paling menyelisihi hawa nafsumu." Jodoh yang terbaik akan didapat dengan jalan yang benar dan khusnudzhan kepada-Nya. Bagi perempuan, jika sedang dalam tahap memilih, lihatlah laki-laki dari 3 sisi: sikapnya kepada orang tua, anak-anak, dan teman sebayanya. Jika sikapnya terhadap tiga pihak ini baik, maka ia termasuk lelaki shalih insyaAllah.

Satu catatan untuk akhwat tukan gosip dan ghibah dari Salim berdasarkan perkataan ulama, "Jika seseorang membicarakan keburukan orang lain di hadapanmu, yakinlah ia akan membicarakan keburukanmu juga di hadapan orang lain. Oleh sebab itu, jangan pilih orang demikian sebagai pasanganmu." Aaaah! Menjaga lisan itu sangat sulit Nda! Hayooo semangat jaga lisan dan tulisan!

2. Tsaqafah 

Ilmu tentang pernikahan sangat penting, banyak orang yang kekurangan ilmu tentang cara mencintai membuat pasangan jadi salah mencintai. Seorang istri tidak tahu cara suaminya mencintai, begitupun seorang suami. Kadang seorang lelaki mati gaya ketika mendengar istrinya curhat dan menangis. Padahal sebenarnya seorang perempuan hanya ingin didengarkan dan dipinjami pundak yang kokoh untuk menangis #tsaaah! *Itu kata Salim lho! Hihihi.. Kadang juga, seorang suami yang menekuk wajahnya ketika pulang dari kantor ditanya A, B, C sampai Z oleh istrinya. Kadang sang istri berujar, "Kamu kok gak mau cerita siy Mas? Aku kan selalu cerita ke kamu. Kamu gak percaya sama istrimu sendiri ya?" Lihatlah waktu Rasulullah SAW mendapatkan wahyu pertama, Bunda Khadijah tidak lantas meminta beliau untuk curhat. Bunda hanya menyelimutinya, membiarkannya berkontemplasi, dan meminta Rasulullah SAW bercerita setelah beberapa waktu. Ya, perempuan ingin didengarkan saat ada masalah, sedangkan laki-laki ingin didengarkan setelah mendapatkan solusi atas masalahnya. Hayu! Belajar psikologi Suami - Istri! Salim bilang, "Pelajari psikologi suami istri saat SMP dan buku Parenting saat SMA." OMG! Telat banget GW! Semoga masih ada waktu ^^

3. Finansial

Seorang lelaki dan perempuan harus pandai mengoptimalkan penghasilan keluarga. Yang harus dipelajari bukan hanya bagaimana mengumpulkan uang sebanyak-banyaknya tapi juga bagaimana mengoptimalkan rezeki yang didapat untuk kemanfaatan umat. Bagian ini dibagas di sesi berikutnya oleh pemateri yang berbeda ^^

4. Fisik

Kesiapan fisik harus dijaga betul oleh calon ibu dan calon ayah. Bayi yang sehat hanya akan terbentuk dari sperma dan ovum yang berkualitas. Ovum yang berkualitas terbentuk dari tubuh-tubuh sosok yang mengonsumsi asupan yang sehat pula. "Bagaimana bisa anaknya cerdas kalo sejak muda sang umi makan pagi dengan Indomie, makan siang dengan Sarimi, dan makan malam dengan Supermi." ujar Salim A. Fillah. Saatnya akhwat mengganti menu makanan menjadi makanan yang bergizi. Begitupun seorang calon ayah. Bagaimana putra-putrinya berkualitas jika sang ayah merokok, pecandu kopi, jaram mengonsumsi asupan yang bergizi. 

Belum lagi, setelah menikah seorang ibu harus kuat menggendong anaknya seharian. Seorang suami harus bisa berganti peran untuk mencuci baju ketika sang istri hamil tua. Seorang istri harus cekatan melakukan berbagai pekerjaan kendatipun ia sedang menyusui, menyuapi anak,dan sebagainya.

5. Persiapan Sosial

Bagian ini yang nampaknya jadi amunisi yang peeenttiiiing. Tidak jarang ada keluarga da'wah muda yang bukan menjadi pelengkap penderita masyarakat. Sesungguhnya persiapan ini yang menjadi kekuatan untuk membangun lingkaran da'wah selanjutnya: masyarakat Islami. Ketika ada tetangga yang mendapat kebahagiaan, rumah kita yang diketuk. Ketika ada warga yang meninggal, rumah kita yang diketuk untuk mentalkinkannya. Ketika ada warga yang hajatan, rumah kita yang diketuk karena sang istri pandai masak. Ketika ada tetangga yang anaknya kekuarangan biaya sekolah, rumah kita yang diketuk, bukan hanya karena harta kita berlimpat, melainkan kita bisa menjadi penghubung mereka. Kita bisa menjadi jalan kemudahan untuk masyarakat sekitar. Oleh sebab itu, alangkah baiknya jika tamu undangan saat pernikahan adalah calon tetangga mempelai nantinya ketika sudah berrumah tangga.

Dari Abi Hurairah RA bahwa Rasulullah SAW bersabda,”Wanita itu dinikahi karena empat hal : karena agamanya, nasabnya, hartanya, dan kecantikannya. Perhatikanlah agamanya, maka kamu akan selamat.” (HR. Bukhari, Muslim).

Hadits tersebut harus dicamkan dan diterapkan dengan benar. Apabila seorang perempuan atau laki-laki tidak dipilih karena hal yang ketiga, tunggulah apa yang menyelisihi keselamatan. Tidak akan selamat keluarga yang dibangun karena tiga alasan pertama. 

***


*siapapun yang menghadirkan acaranya, semoga bermanfaat materinya ^^
** Pemateri Salim A. Fillah

4 Feb 2012

Mengapa 'Asma binti Abu Bakar diceraikan oleh Az Zubari bin Awwam?



Pekan ini penghuni kamar dan tetangga kamar di sebrangku ramai dengan gosip perceraian. Kali ini bukan tentang perceraian artis yang sudah seperti iklan sabun cuci di televisi tapi tentang perceraian 'Asma binti Abu Bakar, istri Az Zubair Bin Awwan. Dalam Pengikat Surga­ disebutkan bahwa kehadiran Atikah binti Zaid adalah penyebab utama perceraian mereka. Sebagai perempuan, kami tentu dapat membayangkan betapa terlukanya hati seorang istri pertama yang diceraikan karena kehadiran istri keempat. Perasaan ini melahirkan tanya:

Mengapa 'Asma binti Abu Bakar diceraikan oleh suaminya yang kiprahnya dalam medan jihad membuatnya mendapat kabar dijamin masuk surga, Az Zubair bin Awwan? Siapakah sosok Atikah binti Zaid? Mengapa Az Zubair menikahinya? Benarkah ia yang menyebabkan Az Zubair menceraikan 'Asma?

Tiga pertanyaan tersebut sudah cukup membuat kami rusuh dalam analisis penuh emosi. Mengapa seorang yang dijamin masuk surga berani menceraikan putri khalifah pertama, sahabat kepercayaan Rasulullah? Hufffh! Terbayang betapa dalam luka 'Asma ketika diceraikan. Namun, kondisi ini menyadarkan kita bahwa di kalangan sahabat Rasulullah SAW pun terjadi konflik rumah tangga yang berujung perceraian.

Az Zubair meminang 'Asma setelah ia melaksanakan hijrah ke Habasiyah. Berberapa hari sebelum Az Zubair berangkat hijrah, 'Asma memperlihatkan ketertarikannya. Lelaki yang dijuluki Hawariyun ini pun menyambut ketertarikan 'Asma dengan 'Asma jawaban pasti. Beberapa hari setelah pulang dari Habasiyah Abu Bakar bertemu Az Zubair di rumah Rasulullah SAW. Di sana ia menawarkan pernikahan dengan putrinya. Az Zubair menjawab pertanyaan Abu Bakar pada hari yang sama dengan mengunjungi rumahnya. Betapa senangnya hati 'Asma ketika itu. Az Zubair menerima tawaran ayah 'Asma walaupun perasaan Az Zubair yang sebenarnya masih misteri. 'Asma menikah dengan Az Zubair beberapa saat sebelum peristiwa hijrah ke Madinah. Alasan terbesar Az Zubair menikahi 'Asma adalah karena ketertarikan 'Asma kepada nya.

'Asma mendampingi Az Zubair selama 28 tahun. Ia memiliki putra dan putri Abdullah, Urwah, Al Mundzir, Ashim, Al Muhajir, Khadijah Al Kubra, Ummul Hasan, dan Aisyah dalam pernikahannya bersama lelaki surga itu. Putra pertamanya, Abdullah bin Az Zubair adalah bayi pertama yang lahir di Madinah dari kaum muhajirin. Dalam pernikahannya, 'Asma selalu menjaga perasaan suaminya. Ketia ia pulang menempuh jarak 3,4km dari kebun kurma milik suaminya dengan membawa berkilo-kilo kurma, Rasulullah SAW berpapasan dengannya. Ia menawari agar 'Asma ikut menaiki unta rombongan Rasulullah SAW. Namun, 'Asma menolak karena ia tahu bahwa suaminya sangat pencemburu. Saat tiba di rumah ia berkata kepada suaminya, "Tadi aku bertemu Rasulullah SAW ketika aku membawa kurma di atas kepalaku. Beliau disertai beberapa orang sahabat.  Beliau menyuruh untanya duduk agar aku pergi bersamanya. Aku merasa malu dan teringat sifatmu yang pencemburu." Az Zubair menanggapinya, "Demi Allah, keadaanmu membawa kurma di atas kepala lebih memberatkan hatiku daripada kau naik unta bersama beliau."

Pada tahun ke 23 Hijriyah, Umar bin Khatab syahid. Ia meninggalkan beberapa istri, salah satunya adalah Atikah binti Amr. Perempuan yang terkenal cerdas, pandai bersastra, dan sangat cantik ini sangat menarik perhatian Az Zubair. Belum lagi saat itu takada lelaki yang bisa menyainginya selain Ali Bin Abi Thalib. Tak lama setelah kematian Umar bin Khatab, Az Zubair menikahi Atikah binti Amr

Siapakah Atikah Binti Amr? Apakah ia adalah penyebab perceraian 'Asma dan Az Zubair?

Ia adalah wanita yang sangat cantik. Abdullah bin Abu Bakar, kakak 'Asma berkata, "Ia adalah wanita yang gerak-geriknya menggerlorakan cinta." Ia pertama kali menikah dengan Abdullah bin Abu Bakar. Dengan demikian, ia pernah menjadi kakak ipar 'Asma. Pada saat menikah dengan Abdullah bin Abu Bakar, Atikah pernah membuat suaminya melupakan perniagaan karena terlalu mencintainya. Oleh sebab itu, Abu Bakar meminta Abdullah menceraikan Atikah. Setelah beberapa saat Abdullah dapat melobi ayahnya dan diizinkan untuk rujuk. Pada sebuah perang, Abdullah bin Abu Bakar syahid di medan jihad. Ia mewariskan sejumlah harta dan meminta istrinya untuk tidak menikah lagi. Namun, pada saat itu Zaid bin Khatab tertarik kepadanya. Umar bin Khatab berujar, "Wahai Atikah, janganlah kamu mengharamkan apa yang telah Allah halalkan kepadamu." Karena perkataan tersebut, setelah masa iddal, Atikah menikah dengan Zaid bin Khatab.

Pada perang Uhud, Zaid bin Khatab syahid. Ia menitipkan istrinya kepada Umar bin Khatab. Oleh sebab itu, Atikah menikah dengan Umar bin Khatab setelah kematian Zaid. Pada saat Umar meminangnya, Atikah meberikan syarat Umar tidak boleh melarangnya shalat ke masjid Nabawi. Umar menyanggupinya walaupun ia kurang setuju karena kecantikan Atikah. Suatu hari Abu Musa Al Asy'ari pernah memberi sebuah karpet kepada Atikah. Saat  karpet tersebut dibawa ke rumah, Umar marah melihat pemberian tersebut. Ia langsung mendatangi Abu Musa dan bertanya, "Apa alasanmu memberikan barang ini kepada istriku?" Umar mengembalikan karpet tersebut sembari berkata, "kami tidak membutuhkannya." Kecantikan Atikah membuat suami-suaminya amat menjaganya dan menjadi pencemburu.

Setelah Umar bin Khatab wafat pada 23 Hijriyah, Atikah dipinang oleh Az Zubair bin Awwam, suami 'Asma. Ketertarikan Az Zubair kepada Atikah sudah terlihat dari ketertarikannya pada syair yang dibuat Atikah ketika Umar syahid. Kecintaannya terhadap Atikah sangat terlihat dari kekagumannya . Az Zubair tetap mengizinkannya untuk shalat ke masjid Nabawi. Namun, ia tetap membuntuti Atikah dari belakang. Setelah itu, Az Zubair resmi melarang Atikah pergi ke masjid Nabawi dan ia tidak pernah melakukannya lagi. Az Zubair memang pencemburu.

Perhatiannya kepada Atikah seolah menyiratkan pertanyaan di hati 'Asma, "Az Zubair, kau memberikan padaku segalanya. Menanamkan benih-benih hebat pejuang tauhid. Kau mengokohkanku dengan kisah-kisah pengorbanan tulus dalam setiap desahmu. Kau memberikan segalanya, kecuali cinta yang bergelora. Az Zubair, suamiku, jenis cinta apakah yang kemu miliki untukku?" Akhirnya, semakin lama pernikahan 'Asma dan Az Zubair dilanda badai. Pada suatu siang, sekitar tahun ke 29 Hijriyah, setelah selama 28 tahun Asma mendampinginya, Az Zubair menceraikan 'Asma. Entah karena alasan spesifik apa.

Pada tahun ke 36 Hijriyah Az Zubair syahid saat Atikah berusia lebih dari 50 tahun. Ia adalah wanita yang diketahui seantero dunia telah meratapi kematian suaminya dengan syair. Pada saat itu tidak pernah disebut-sebut tentang 'Asma binti Abu Bakar. Yang terkenal pada peristiwa kematian Az Zubair adalah syair yang dibuat oleh Atikah:

Anak Jarmuz mengkhianati pemimpin pasukan
Suatu hari tanpa perlawanan
Hai 'Amr, jika kau beritahu, dia akan siaga
Tidak akan gemetar jiwa dan tangannya
Berapa banyak kesulitan dilewatinya
Dia tidak akan tercela, wahai orang yang akan disiksa
Demi Allah, kau telah membunuh seorang muslim
Layak engkau dihukum, pembunuh dengan sengaja

Walaupun istri pertamanya adalah 'Asma, ternyata yang menjadi pendampingnya dikala syahid adalah Atikah. Bahkan pada kematian Az Zubair membuat Atikah terkenal sebagai istri para syuhada. Ia sempat dipinang oleh Ali bin Abi Thalib. Namun, pada saat itu, Atikah mengajukan syarat agar Ali tidak berperang karena takut Ali syahid seperti suami-suaminya yang lain. Akhirnya Ali tidak jadi menikahinya. Fatimah pun tetap menjadi satu-satunya istri Ali bin Abi Thalib. Atikah lalu menikah dengan Hasan bin Ali. Inilah pernikahan terakhirnya. Atikah wafat pada tahun 41 Hijriyah. 

Setelah perceraian dengan Az Zubari, sejarah 'Asma binti Abu Bakar adalah sejarah perjuangannya bersama putra-putranya. Ia tidak pernah menikah lagi. Keputusan ini karena perkataan ayahnya, "Putriku, Sabarlah. jika seorang wanita mempunyai suami yang shaleh dan dia meninggal, lalu wanita itu tidak menikah setelah itu, mereka akan dipersatukan kembali di surga." Asma meninggal beberapa hari setelah Abdullah bin Zubair meninggal dunia. Ia wafat pada tahun ke 73 Hijriyah. Adz Dzahabi berkata, "Asma adalah orang terakhir yang meninggal di antara golongan kaum Muhajjirin." Allah menakdirkannya berusia 100 tahun.

Simpulan:


  • Terkadang dinikahi oleh orang yang dicintai selalu menghasilkan tanya, "Cintakah kau kepadaku?" Seperti pertanyaan 'Asma kepada Az Zubair yang takkunjung terjawab.
  • Kecantikan dapat menjadi salah satu hal yang menjadi alasan mengapa perempuan dipilih oleh lelaki, seperti pada Atikah. Di samping keshalihan dan kecerdasan, kecantikannya membuatnya dipilih oleh sahabat-sahabat Rasulullah SAW.
  • Kecemburuan adalah duri dan belenggu dalam pernikahan
  • Laki-laki dapat mencintai banyak perempuan dalam waktu bersamaan walaupun tidak dapat berlaku adil.
  • Mempertahankan pernikahan lebih sulit daripada meraihnya

Literatur:

  1. Buku 35 Shirah Shahabiyah jilid 2 hasil tulisan Muhammad Al Mishri yang di dalamnya terdapat profil Asma binti Abu Bakar dan Atikah binti Zaid dalam bab yang berbeda.
  2.  Novel Pengikat Surga karangan Hisani Bent Soe yang berisi shirah nabawiyah dengan Asma binti Abu Bakar sebagai naratornya.
  3. Buku Cerdas dan Dicintai tulisan DR. Akram Ridha. Di dalamnya terdapat profil Atikah sebagai perempuan mulia, istri para syuhada.

*ini semuanya murni simpulanku dari beberapa buku. Mohon maaf apabila tidak berkenan ^^
** gambar dari sini




3 Feb 2012

Atikah Binti Zaid Bin Amr dan Syair


saksi bunga kematian


Atikah Binti Zaid Bin Amr adalah salah satu shahabiyah yang dikalangan kaum Quraisy dikenal dengan kefasihannya berbahasa, menguasai ilmu sastra, cerdas, dan sangat cantik. Hal ini terlihat dari syair-syair yang mengiringi kehidupannya bersama suami-suaminya. Kepiauaiannya bersyair membuat suami-suaminya menciptakan syair untuknya.

Syair Abdullah bin Abu Bakr saat diperintah oleh Abu Bakr memerintahnya untuk menceraikan Atikah karena ia terlalu mencintainya dan membuatnya terlena hingga lupa dengan perniagaan:

Mereka berkata, ceraikan dia, cari penggantinya
Aku tersentak dibangunkan dari mimpi
Akankah kutinggalkan keluarga yang kubina
Aku dan dia bagai anak-anak sapi berangkat ke ilalang
Dan hampir sampai ke gua kasih sayang

Abdullah bin Abu Bakr akhirnya menceraikannya. Namun, di tengah perjalanan ia melobi ayahnya dengan sebuah syair:

Atikah bagai cahaya bersinar
Merpati diratapi burung tekukur
Atikah... siang malam hatiku untukmu
Memikul segala rasa yang sulit terungkap
Mencerai wanita secantikmu tanpa dosa
Akal cemerlang, pendapat jutu
Akhlak lurus, pemalu dan dipercaya

Dalam perang Hunain Abdullah bin Abu Bakr syahid. Atikah membuat syair untuk suami pertamanya:

Aku mendapat seorang paling baik
Setelah nabi dan Abu Bakr
Aku bersumpah mata takkan berhenti mengangis
Aku biarkan kulit menjadi lusuh dan berdebu
Tak pernah mata melihat pemuda sepertinya
Dalam peperangan ini gigih, tangkas, sabar
Takdihiraukan panah memerahi tubuhnya

Pada saat kematian suami keduanya, Zaid bin Khatab, Atikah menangis. Tidak diriwayatkan ada syair pada peristiwa itu. Namun, saat itu Ali bin Abi Thalib berkata kepada Atikah, "Atikah, mana ucapanmu 'Aku bersumpah mata takkan berhenti menangis, Aku biarkan kulit menjadi lusuh dan berdebu,' yang pernah kau katakan saat kematian Abdullah?" Pada saat itu, Umar bin Khatab berkata, "Apa yang membuatmu menanyakan hal itu wahai Ali? Perempuan selalu berkata demikian bila ditinggalkan suaminya."

Pada saat suami ketiganya, Umar Bin Khatab meninggal, ia meratap dalam syair:

Hai mata, berikanlah ratapan dan tangisan
Kepada imam yang mulia jangan bosan
Kabar duka, penunggang kuda menyampaikan
Di saat bertugas dan peperangan
Katakan kepada orang-orang susah, matilah!
Karena kematian telah menjemput
Aku tidak bisa tidur, mataku terjaga
oleh isi hati penuh ketakjubab
Hari ini mataku benar-benar terjaga
Aku tangisi Amirul Mukminin dan semuanya
Kepada para pelayan kemanfaatnan dan kelapangan

Ratapan Atikah ketika Azzubair bin Awwam, suami keempatnya meninggal karena dibunuh oleh Amr bin Jarmuz -munafikin- terdapat dalam syair:

Anak Jarmuz mengkhianati pemimpin pasukan
Suatu hari tanpa perlawanan
Hai 'Amr, jika kau beritahu, dia akan siaga
Tidak akan gemetar jiwa dan tangannya
Berapa banyak kesulitan dilewatinya
Dia tidak akan tercela, wahai orang yang akan disiksa
Demi Allah, kau telah membunuh seorang muslim
Layak engkau dihukum, pembunuh dengan sengaja

2 Feb 2012

Selamat Datang Di Ruang Tunggu

Menunggu. Ini kata yang tak pernah mengenakkan di muka dunia ini. Banyak orang yang memasukkannya ke dalam hal yang paling tidak mereka suka. Menunggu angkot, menunggu dosen, menunggui pasien, menunggu nasib, menunggu takdir, semuanya amat melelahkan. Waktu, sisi dunia, suasana, dan apapun yang menemanimu saat menunggu, dapat disebut Ruang Tunggu or Waiting Room. Ia adalah satu kesatuan yang melengkapi penantianmu atas apapun. 

Apa yang dapat kamu lakukan ketika menunggu? Terbengong, bolak-balik melihat jam tangan, berkeluh, menghela nafas, melontarkan sumpah serapah? Aaah.. amat banyak pilihan yang bisa kamu ambil ketika menunggu. Amat banyak keputusan yang bisa kita ambil saat menunggu. Oleh sebab itu, inilah putusanku:

Inilah Ruang Tungguku. This Is My Waiting Room 



Ruang tunggu bukan tempat yang takmenyenangkan lho! Dia adalah ruangan penuh harapan buatku. Saat menunggu angkot, kamu bisa memupuk kesabaranmu dan membayangkan betapa menyenangkan tidur di kursi paling depan apabilang angkot yang kamu tunggu telah datang. Saat menunggu dosen, kamu bisa membayangkan hari demi hari yang akan kamu tempuh selanjutnya, penuh kesuksesan, dan mengantarmu menjadi seorang sarjana, saat menunggu pasien yang sedang sakit, kamu dapat menghiburnya, memberi semangat kepadanya tentang kesembuhan dan mengingatkannya pada kenangan bahagian bersamanya ketika ia sehat. Saat menunggu takdir tiba, kamu bisa berencana, menulis, membuat satu demi satu target untuk menjelang takdirmu yang masih misterius.

Takada yang takmenyenangkan di ruang tunggu
Walaupun kasatnya sepi, sejatinya ia hingar bingar dengan harapan


Pada setiap misteri yang menyertai ruang tunggu, Tuhan memberi kamu kesempatan sangat luas dan luang untuk berdoa tentang apapun yang kamu inginkan. Dalam doa tersebut Tuhan sertakan keniscayaan pengabulan. Semakin lama kamu menunggu, semakin banyak doa yang dapat kamu tuturkan. Semakin banyak doa yang kamu tuturkan, semakin dekat kenyataan menyerupai harapanmu. Lalu, apa yang membuatmu tak merasa bahagia berada di Ruang Tunggu? 

Mari meramaikan Ruang Tunggu!