4 Feb 2012

Mengapa 'Asma binti Abu Bakar diceraikan oleh Az Zubari bin Awwam?



Pekan ini penghuni kamar dan tetangga kamar di sebrangku ramai dengan gosip perceraian. Kali ini bukan tentang perceraian artis yang sudah seperti iklan sabun cuci di televisi tapi tentang perceraian 'Asma binti Abu Bakar, istri Az Zubair Bin Awwan. Dalam Pengikat Surga­ disebutkan bahwa kehadiran Atikah binti Zaid adalah penyebab utama perceraian mereka. Sebagai perempuan, kami tentu dapat membayangkan betapa terlukanya hati seorang istri pertama yang diceraikan karena kehadiran istri keempat. Perasaan ini melahirkan tanya:

Mengapa 'Asma binti Abu Bakar diceraikan oleh suaminya yang kiprahnya dalam medan jihad membuatnya mendapat kabar dijamin masuk surga, Az Zubair bin Awwan? Siapakah sosok Atikah binti Zaid? Mengapa Az Zubair menikahinya? Benarkah ia yang menyebabkan Az Zubair menceraikan 'Asma?

Tiga pertanyaan tersebut sudah cukup membuat kami rusuh dalam analisis penuh emosi. Mengapa seorang yang dijamin masuk surga berani menceraikan putri khalifah pertama, sahabat kepercayaan Rasulullah? Hufffh! Terbayang betapa dalam luka 'Asma ketika diceraikan. Namun, kondisi ini menyadarkan kita bahwa di kalangan sahabat Rasulullah SAW pun terjadi konflik rumah tangga yang berujung perceraian.

Az Zubair meminang 'Asma setelah ia melaksanakan hijrah ke Habasiyah. Berberapa hari sebelum Az Zubair berangkat hijrah, 'Asma memperlihatkan ketertarikannya. Lelaki yang dijuluki Hawariyun ini pun menyambut ketertarikan 'Asma dengan 'Asma jawaban pasti. Beberapa hari setelah pulang dari Habasiyah Abu Bakar bertemu Az Zubair di rumah Rasulullah SAW. Di sana ia menawarkan pernikahan dengan putrinya. Az Zubair menjawab pertanyaan Abu Bakar pada hari yang sama dengan mengunjungi rumahnya. Betapa senangnya hati 'Asma ketika itu. Az Zubair menerima tawaran ayah 'Asma walaupun perasaan Az Zubair yang sebenarnya masih misteri. 'Asma menikah dengan Az Zubair beberapa saat sebelum peristiwa hijrah ke Madinah. Alasan terbesar Az Zubair menikahi 'Asma adalah karena ketertarikan 'Asma kepada nya.

'Asma mendampingi Az Zubair selama 28 tahun. Ia memiliki putra dan putri Abdullah, Urwah, Al Mundzir, Ashim, Al Muhajir, Khadijah Al Kubra, Ummul Hasan, dan Aisyah dalam pernikahannya bersama lelaki surga itu. Putra pertamanya, Abdullah bin Az Zubair adalah bayi pertama yang lahir di Madinah dari kaum muhajirin. Dalam pernikahannya, 'Asma selalu menjaga perasaan suaminya. Ketia ia pulang menempuh jarak 3,4km dari kebun kurma milik suaminya dengan membawa berkilo-kilo kurma, Rasulullah SAW berpapasan dengannya. Ia menawari agar 'Asma ikut menaiki unta rombongan Rasulullah SAW. Namun, 'Asma menolak karena ia tahu bahwa suaminya sangat pencemburu. Saat tiba di rumah ia berkata kepada suaminya, "Tadi aku bertemu Rasulullah SAW ketika aku membawa kurma di atas kepalaku. Beliau disertai beberapa orang sahabat.  Beliau menyuruh untanya duduk agar aku pergi bersamanya. Aku merasa malu dan teringat sifatmu yang pencemburu." Az Zubair menanggapinya, "Demi Allah, keadaanmu membawa kurma di atas kepala lebih memberatkan hatiku daripada kau naik unta bersama beliau."

Pada tahun ke 23 Hijriyah, Umar bin Khatab syahid. Ia meninggalkan beberapa istri, salah satunya adalah Atikah binti Amr. Perempuan yang terkenal cerdas, pandai bersastra, dan sangat cantik ini sangat menarik perhatian Az Zubair. Belum lagi saat itu takada lelaki yang bisa menyainginya selain Ali Bin Abi Thalib. Tak lama setelah kematian Umar bin Khatab, Az Zubair menikahi Atikah binti Amr

Siapakah Atikah Binti Amr? Apakah ia adalah penyebab perceraian 'Asma dan Az Zubair?

Ia adalah wanita yang sangat cantik. Abdullah bin Abu Bakar, kakak 'Asma berkata, "Ia adalah wanita yang gerak-geriknya menggerlorakan cinta." Ia pertama kali menikah dengan Abdullah bin Abu Bakar. Dengan demikian, ia pernah menjadi kakak ipar 'Asma. Pada saat menikah dengan Abdullah bin Abu Bakar, Atikah pernah membuat suaminya melupakan perniagaan karena terlalu mencintainya. Oleh sebab itu, Abu Bakar meminta Abdullah menceraikan Atikah. Setelah beberapa saat Abdullah dapat melobi ayahnya dan diizinkan untuk rujuk. Pada sebuah perang, Abdullah bin Abu Bakar syahid di medan jihad. Ia mewariskan sejumlah harta dan meminta istrinya untuk tidak menikah lagi. Namun, pada saat itu Zaid bin Khatab tertarik kepadanya. Umar bin Khatab berujar, "Wahai Atikah, janganlah kamu mengharamkan apa yang telah Allah halalkan kepadamu." Karena perkataan tersebut, setelah masa iddal, Atikah menikah dengan Zaid bin Khatab.

Pada perang Uhud, Zaid bin Khatab syahid. Ia menitipkan istrinya kepada Umar bin Khatab. Oleh sebab itu, Atikah menikah dengan Umar bin Khatab setelah kematian Zaid. Pada saat Umar meminangnya, Atikah meberikan syarat Umar tidak boleh melarangnya shalat ke masjid Nabawi. Umar menyanggupinya walaupun ia kurang setuju karena kecantikan Atikah. Suatu hari Abu Musa Al Asy'ari pernah memberi sebuah karpet kepada Atikah. Saat  karpet tersebut dibawa ke rumah, Umar marah melihat pemberian tersebut. Ia langsung mendatangi Abu Musa dan bertanya, "Apa alasanmu memberikan barang ini kepada istriku?" Umar mengembalikan karpet tersebut sembari berkata, "kami tidak membutuhkannya." Kecantikan Atikah membuat suami-suaminya amat menjaganya dan menjadi pencemburu.

Setelah Umar bin Khatab wafat pada 23 Hijriyah, Atikah dipinang oleh Az Zubair bin Awwam, suami 'Asma. Ketertarikan Az Zubair kepada Atikah sudah terlihat dari ketertarikannya pada syair yang dibuat Atikah ketika Umar syahid. Kecintaannya terhadap Atikah sangat terlihat dari kekagumannya . Az Zubair tetap mengizinkannya untuk shalat ke masjid Nabawi. Namun, ia tetap membuntuti Atikah dari belakang. Setelah itu, Az Zubair resmi melarang Atikah pergi ke masjid Nabawi dan ia tidak pernah melakukannya lagi. Az Zubair memang pencemburu.

Perhatiannya kepada Atikah seolah menyiratkan pertanyaan di hati 'Asma, "Az Zubair, kau memberikan padaku segalanya. Menanamkan benih-benih hebat pejuang tauhid. Kau mengokohkanku dengan kisah-kisah pengorbanan tulus dalam setiap desahmu. Kau memberikan segalanya, kecuali cinta yang bergelora. Az Zubair, suamiku, jenis cinta apakah yang kemu miliki untukku?" Akhirnya, semakin lama pernikahan 'Asma dan Az Zubair dilanda badai. Pada suatu siang, sekitar tahun ke 29 Hijriyah, setelah selama 28 tahun Asma mendampinginya, Az Zubair menceraikan 'Asma. Entah karena alasan spesifik apa.

Pada tahun ke 36 Hijriyah Az Zubair syahid saat Atikah berusia lebih dari 50 tahun. Ia adalah wanita yang diketahui seantero dunia telah meratapi kematian suaminya dengan syair. Pada saat itu tidak pernah disebut-sebut tentang 'Asma binti Abu Bakar. Yang terkenal pada peristiwa kematian Az Zubair adalah syair yang dibuat oleh Atikah:

Anak Jarmuz mengkhianati pemimpin pasukan
Suatu hari tanpa perlawanan
Hai 'Amr, jika kau beritahu, dia akan siaga
Tidak akan gemetar jiwa dan tangannya
Berapa banyak kesulitan dilewatinya
Dia tidak akan tercela, wahai orang yang akan disiksa
Demi Allah, kau telah membunuh seorang muslim
Layak engkau dihukum, pembunuh dengan sengaja

Walaupun istri pertamanya adalah 'Asma, ternyata yang menjadi pendampingnya dikala syahid adalah Atikah. Bahkan pada kematian Az Zubair membuat Atikah terkenal sebagai istri para syuhada. Ia sempat dipinang oleh Ali bin Abi Thalib. Namun, pada saat itu, Atikah mengajukan syarat agar Ali tidak berperang karena takut Ali syahid seperti suami-suaminya yang lain. Akhirnya Ali tidak jadi menikahinya. Fatimah pun tetap menjadi satu-satunya istri Ali bin Abi Thalib. Atikah lalu menikah dengan Hasan bin Ali. Inilah pernikahan terakhirnya. Atikah wafat pada tahun 41 Hijriyah. 

Setelah perceraian dengan Az Zubari, sejarah 'Asma binti Abu Bakar adalah sejarah perjuangannya bersama putra-putranya. Ia tidak pernah menikah lagi. Keputusan ini karena perkataan ayahnya, "Putriku, Sabarlah. jika seorang wanita mempunyai suami yang shaleh dan dia meninggal, lalu wanita itu tidak menikah setelah itu, mereka akan dipersatukan kembali di surga." Asma meninggal beberapa hari setelah Abdullah bin Zubair meninggal dunia. Ia wafat pada tahun ke 73 Hijriyah. Adz Dzahabi berkata, "Asma adalah orang terakhir yang meninggal di antara golongan kaum Muhajjirin." Allah menakdirkannya berusia 100 tahun.

Simpulan:


  • Terkadang dinikahi oleh orang yang dicintai selalu menghasilkan tanya, "Cintakah kau kepadaku?" Seperti pertanyaan 'Asma kepada Az Zubair yang takkunjung terjawab.
  • Kecantikan dapat menjadi salah satu hal yang menjadi alasan mengapa perempuan dipilih oleh lelaki, seperti pada Atikah. Di samping keshalihan dan kecerdasan, kecantikannya membuatnya dipilih oleh sahabat-sahabat Rasulullah SAW.
  • Kecemburuan adalah duri dan belenggu dalam pernikahan
  • Laki-laki dapat mencintai banyak perempuan dalam waktu bersamaan walaupun tidak dapat berlaku adil.
  • Mempertahankan pernikahan lebih sulit daripada meraihnya

Literatur:

  1. Buku 35 Shirah Shahabiyah jilid 2 hasil tulisan Muhammad Al Mishri yang di dalamnya terdapat profil Asma binti Abu Bakar dan Atikah binti Zaid dalam bab yang berbeda.
  2.  Novel Pengikat Surga karangan Hisani Bent Soe yang berisi shirah nabawiyah dengan Asma binti Abu Bakar sebagai naratornya.
  3. Buku Cerdas dan Dicintai tulisan DR. Akram Ridha. Di dalamnya terdapat profil Atikah sebagai perempuan mulia, istri para syuhada.

*ini semuanya murni simpulanku dari beberapa buku. Mohon maaf apabila tidak berkenan ^^
** gambar dari sini




2 komentar:

Unknown mengatakan...

subhanallah

Vicky Abu Syamil mengatakan...

keren sekali, istimewa

Posting Komentar