17 Jun 2012

Internasionale Karya Goenawan Muhammad


Menurut Franz Magis-Suseno dalam bukunya Pemikiran Karl Marx, Internasionale adalah Asosiasi buruh Internasional yang terdiri dari buruh Inggris dan Prancis. Asosiasi ini didirikan tahun 1864. Tujuan Internasionale adalah untuk melakukan pembebasan kelas buruh yang berdasarkan usaha kelas buruh sendiri. Tujuan usaha ini bukan mendirikan kelas lagi melainkan menghapus segala kekuasaan sebuah kelas atas kelas lainnya.

Dalam puisi Goenawan Muhammad yang berjudul Internasionale, kata ini adalah ikon dari buruh, ideologi buruh,dan apa yang dialami oleh mereka sejak dulu hingga kini. Puisi yang ditulis Goenawan ini ibarat sebuah’catatan pinggir’ tentang hal-hal yang berhubungan dengan sosialisme yang identik dengan bagaimana kaum buruh memperjuangkan dirinya untuk keluar dari penderitaan-penderitaan. Dalam puisi ini tertulis “Bersatulah buruh dunia, bersatulah! Kita yang dimiskinkan…” Kalimat ini cukup menjadikan internasionale sebagai ikon puisi ini.

Betapa mudahnya setiap orang menemukan literature yang berhubungan dengan sosialisme yang dibuat oleh Karl Mark sehingga kata pertama yang ditulis Goenawan dalam puisinya adalah //Di sebuah perpustakaan/ di sebuah penderitaan// Dari kalimat ini terlihat bahwa Karl Mark memarketkan ideologinya dengan menyebarkannya di perpustakaan. Orang-orang pengikutnya menyebarkan sosialisme di perpustakaan. Selain itu sosialisme juga ada pada penderitaan yang dialami oleh kaum buruh. Melalui penderitaan-penderitaan ini sosialisme dilancarkan marketnya.  Terjadi marketisasi sosialisme dalam perjuangan-perjuangan mengangkat hak-hak kaum buruh di dunia internasional.

//Lihatlah, Karl, kemerdekaan ini diperjuangkan/ dengan empat lobang kantong/yang pipih kosong/dan seorang anak yang menggantung mati kelaparan// Kalimat ini seolah sebuah pengingat untuk Karl Marx bahwa ideologi yang ia usung kini diperjuangkan bukan lagi lewat perpustakaan namun sudah lewat penderitaan yang dibuktikan dengan peristiwa bunuhdirinya seorang anak karena kelaparan.

/Kita melihat jam besar di dinding pabrik itu/gemetar/dan buruh-buruh yang pucat/penyap tersandar// Kalimat ini memperlihatkan sejauh mana perjuangan buruh-buruh pabrik bekerja. Jam besarpun sampai gemetar kelelahan berputar. Sama seperti para buruh yang tak hentinya bekerja sampai kelelahan. Hegemoni pemodal atas diri buruh diperlihatkan secara tidak langsung dalam kalimat trsebut. Namun, setelah Internasionale terbentuk, ada sebuah pencerahan yang disebutkan dalam puisi ini :

//Kemarin tidak pernah dirancang kehidupan/tapi hari ini adalah lain/dunia telah terlepas dari hambatan yang abadi, terasing dari hari tadi/daulat telah diserahkan/ kepada kehidupan/dan bumi adalah takhta maha baik/yang dimenangkan//

Kehidupan berubah. Setelah internasionale dibentuk, kaum buruh merasa diperhitugkan oleh strata sosial lainnya. Berdiriya internasionale bagi kaum buruh merupakan sebuah cara untuk menghilangkan domiasi dari strata lain. Hal ini terlihat dari penuntutan hak asosiasi internasionale terhadap pemodal di sebuah persidangan. Perjuangan mereka menuntut hak buruh saat itu gagal. Asosiasi ini kalah dalam persidangan. Kekalahan ini terjadi tahun 1864, seratus tahun sebelum puisi ini dibuat. Betapa berjayanya sosialisme sampai saat itu. Bahkan saat ini sosialisme masih dianut oleh berbagai ilmu pengetahuan dan gerakan-gerakan mahaiswa.

//Di dalam moesoleumnya Stalinpun indu/dan mengaritkan kakinya menulis sajak/di luar kaca itu melihat bumi, bumi yang bersalju/sepi, sepi.. tak beranjak.//  Kalimat ini menyiratkan pandangan Stalin yang tengah berada di bangunan makam yang luas dan megah sebagai symbol kemapanan. Ia melihat bagaimana sosialisme dan komunisme dianut oleh kaum muda. //Ketika seseorang membaca sajak-sajak/ bagi anak-anak muda di dunia/ karena mereka dalah setia, wakil sunyi dan lapar/ sementara kita// Kalimat ini menjelaskan bahwa sosialisme dianut oleh kaum muda dengan setian tapi kaum tua yang telah mapan biasanya berhianat dari faham ini.






*pembacaan paling permukaan dan menguras pemikiran waktu itu
** gambar dari sini

0 komentar:

Posting Komentar