6 Jul 2012

Bersama Muslimdaily Wawancarai Muslimah Gaza

Konfrensi Internasional Pembebasan Al Quds dan Palestina resmi dibuka oleh Marzuki Ali pagi itu, 14 Sya’ban 1433H di Bandung. Sebelumnya sesi pertama dimulai, tim Muslimdaily berkesempatan untuk berbincang dengan Shaima Shehab, muslimah Gaza yang menjadi salah satu wakil dari Palestina. Bersama suaminya, Dr. Mahmud Anbar, ia tiba di Bandung setelah menempuh perjalanan 28 jam dari Gaza.

Ukhti Shaima sejak kapan sampai di Bandung?

Saya tiba di Bandung pagi tadi. Dari Gaza kami berangkat ke Mesir menempuh perjalanan selama 15 jam. Dari Mesir kami bertolak ke Cina dan menghabiskan waktu 5 jam perjalanan. Dari Cina barulah kami berangkat ke Jakarta selama 5 jam. Ternyata dari Jakarta pun kami harus menempuh perjalanan 3 jam untuk mencapai Bandung. Kami harus menempuh perjalanan yang panjang ke Mesir terlebih dahulu karena tidak ada bandara di Palestina. Alhamdulillah setelah menempuh perjalanan dari sana kami bisa bertemu dengan saudara-saudara di sini.


Bagaimana semangat ikhwan-akhwat di sana dalam menghafal Al Quran?


Di Palestina setiap tahun selalu lahir hafidz dan hafidzhah baru. Wisuda penghafal Al Quran diadakan setiap tahun. Setiap liburan musim panas selalu diadakan perkemahan khusus untuk menghafal Al Quran. Pemerintah Palestina sangat perhatian pada penjagaan firman-firman Allah Swt ini. Setiap orang dari anak-anak sampai orang dewasa mengikuti perkemahan ini. Negara sangat memperhatikan program penghafalan Al Quran ini. Alhamdulillah  baik yang hafal 30 juz, 20 juz, atau 10 juz sangat dihargai negara karena kemuliaan Islam ada pada Al Quran. Setiap penghafal Al Quran sangat dihargai tanpa mengenal usianya.


Bagaimana peran muslimah dalam perjuangan di Gaza?


Alhamdulillah, peran utama yang paling awal adalah tarbiyatul aulaad. Sejak kecil anak-anak diajari untuk mencintai jihad dan mencintai negaranya. Anak-anak di Gaza selalu disemangati untuk rajin belajar dan mendapat peringkat terbaik di sekolah. Anak-anak pun kadang bertanya-tanya mengapa mereka harus mendapatkan peringkat terbaik di sekolah. Para ibu menjelaskan bahwa ilmu adalah salah satu hal yang dapat mendukung jihad dan percepatan kemerdekaan negara kami.

Walaupun perempuan memiliki peran domestik khusus, tapi kami tidak bekerja sendiri-sendiri. Kami berjuang bersama dan turut membantu secara langsung dalam perjuangan memerdekaan negara kami. Sampai saat ini sangat banyak perempuan Palestina yang ditawan oleh yahudi. Salah satu yang syahid adalah Fatimah An Najr. Saya mengetahui perjalanan kesyahidannya. Subhanallah.. Di Gaza ada juga seorang ibu dan 3 anaknya syahid. Kesyahidan itu membahagiakan kami. Mereka berperan untuk membebaskan negara kami. Insyaallah kami dapat membebaskan Al Aqsa dalam waktu dekat.


Apakah dukungan dari Indonesia atas kemerdekaan Palestina sampai ke sana?


Berita tentang dukungan kalian sampai ke negara kami. Kami sangat bahagia mendengarnya. Indonesia dan Malaysia adalah negara yang paling sering kami dengar beritan dan kami terima bantuannya. Longmarch, aksi solidaritas, dan sumbangan-sumbangan dari Indonesia telah sampai ke negara kami. Semangat kalian menumbuhkan rasa cinta kami kepada saudara-saudara yang ada di Indonesia. Cinta kalian sampai ke sana.


Bagaimana pendapat warga Palestina tentang kemenangan M. Murshi di Mesir?


Kami berharap pemerintahan Mesir yang sekarang dapat membantu penyebrangan Rafah agar akses kami ke negara lain dapat lebih mudah. Saat pemerintahan Husni Mubarak penyebrangan menuju negara lain sangat sulit.


Apa saja aktivitas ukhti Shaima di Palestina?


Setelah menyelesaikan studi dalam bidang syariah, tiga tahun ini saya melanjutkan studi Bahasa Inggris. Selain itu saya aktif di Multaqa Ar Rahmah, sebuah Lembaga Swadaya Masyarakat. Beberapa aktivitas Multaqa Ar Rahmah ini adalah melakukan pemberdayaan terhadap perempuan-perempuan yang mengalami masalah perempuan yang belum mendapat pekerjaan. Mereka diberi pelatihan keterampilan. Bantuan-bantuan dari luar negara-negara lain seperti makanan, obat-obatan, dan pakaian-pakaian ditampung dan kami salurkan kepada orang-orang yang memerlukan dan datanya sudah kami miliki. Multaqa Ar Rahmah juga membantu mahasiswa-mahsiswa berprestasi yang berprestasi. Diadakan pula lomba cerdas cermat sesuai dengan pelajaran yang ada di sekolah mereka.


Bagaimana pendapat ukhti Shaima dengan konfrensi Internasional Pembebasan Al Quds dan Palestina ini?


Alhamdulillah ini adalah konfrensi yang sukses. Kami berharap konfrensi semacam ini dilakukan lagi tidak hanya di Indonesia atau negara muslim saja tapi negara-negara lain juga ikut. Setelah ini kami berharap konfrensinya tidak hanya membahas tentang Al Quds. InsyaAllah di konfrensi mendatang Al Quds sudah merdeka dan kita bisa membahas permasalahan yang lain, dengan susunan acara yang lebih menarik dan peserta yang lebih banyak lagi. Saya berharap untuk kesempatan yang akan datang pembicaranya tidak hanya laki-laki saja yang di depan. Perempuan tidak hanya jadi peserta tapi juga jadi pembicara di depan (ujarnya sambil tertawa ringan).



Ada pesan untuk remaja dan perempuan Indonesia?


Alhamdulillah para pemudi Indonesia semangat-semangat, terlihat ada di mana-mana. Begitu melihat pemudi Indonesia, justru membuat kami lebih bersemangat. Jika saya harus berpesan, pesan saya, pemudi Indonesia harus memiliki peran di mana-mana tidak hanya di satu bagian tapi di berbagai sisi kehidupan. Belajar di waktu kecil bagai mengukir di atas batu. Namun, belajar setelah tua pun bukan masalah, tidak perlu khawatir. Tidak ada kata terlambat untuk belajar. []






Reporter: Linda Handayani
Translater: Tati Istianah dari LIPIA

*alhamdulillah dipertemukan dengan ukhti Isti dari LIPIA. Allah memudahkanku menerjemahkan perkataan Ukhti Shaima. Semua yang ditanyakan standar, mungkin banyak media yang pernah meliput, tapi aku ingin dengar dengan telingaku sendiri. Hari itu aku merasa diberkahi bisa jadi wartawan

**berita dari sini

10 komentar:

al fajr "fajar" mengatakan...

keeeereeeeeeeeen

aziz rizki mengatakan...

kereeeeeeeeeeeeeeeeeen

Linda Shabrina mengatakan...

kalo mbak Fajar ikut pasti lebih seru :)

Linda Shabrina mengatakan...

temennya ii yang mimpi ketemu akhwat al quds udah aku kasih tahu ke akhwat gaza itu. katanya semoga bisa kesana dn ketemu langsung :)

al fajr "fajar" mengatakan...

wuaaaaaaaa..

aku masih nyimpen sms2mu buat nyemangatin biar bisa ke al-quds.. aamiin... hehehe

eh, btw aku dapet link hasil konferensinya di sini
http://elqudsconference.com/id/

Linda Shabrina mengatakan...

aamiin... aku ikuuut! *walopun jadi wartawan (lagi) :D

iyaa.. jazakillah linknya..pas deklarasi cepeet banget dibacainnya.. jadi, belum daku laporin ke MD :d

titin titan mengatakan...

coloknya enaaak

-.-

*ngrusak suasana banget siy tin ;d

Linda Shabrina mengatakan...

cilok maksudnya teh?

titin titan mengatakan...

yg kau beli waktu ke kantor ;d

Sittati Chasanah mengatakan...

subhanallaah... boleh kenalin saya ke Beliau? juga ke Ukhty Tati yg dari LIPIA... ^__^

Posting Komentar