30 Jul 2012

[FF] Sebuah Taman




akhir-akhir ini ada kacau balau risau di benakku, tentang keinginanku yang menggebu mengenai masa depan. ada kebencian, ada cemburu, ada ketakutan, ada kekhawatiran tentang ketiadaanku di benak seseorang. ingatan itu menyelimuti waktuku, mendekapnya sampai sesak dan kehabisan nafas. ingatan itu mengambil hampir separuh waktuku. bahkan tidurpun aku mengingatnya. ia melesat-lesat dalam mimpi dan ngambil perhatianku.

ini berawal dari pertemuanku dengan seorang lelaki di persimpangan jalan ketika aku sedang menatap bentangan kota waktu. aku duduk di  halte menuju sebuat tempat bernama masa depan. hanya ada nama itu dipetaku. lelaki itu duduk di sampingku menatap sejurus ke arahku dan pandangan kami pun bertemu. karena ketidaktahuanku, aku mengajaknya sedikit berbincang.

“apakah kau tahu tentang suatu tempat bernama masa depan?”

ia terdiam, di wajahnya hanya terlukis segurat senyum indah.

“aku ingin pergi ke sana, tapi aku buta arah.”

sebuah bus datang bertuliskan masa lalu - masa depan. tanpa banyak bicara lelaki itu menarik tanganku erat dan menaiki bis itu. kami duduk di kursi paling belakang. ia menyuruhku duduk di dekat jendela agar aku takterganggu oleh para bedagang.  alangkah uniknya bis yang kutumpangi ini di dalamnya banya orang yang berjualan rindu, dan ingatan. entang mengapa banyak sekali orang yang memborong benda itu. “banyak yang menitip,” kudengar lirih dari penumpang yang ada di depanku. bahkan di tepi jalan orang-orang berdecak bahagia saat membeli dua hal itu.

sejurus kulihat lelaki di sampingku, ia sedang menata ulang benda yang ada dikopernya. kulihat setumpuk kenangan ada di dalamnya. saat kucoba mengambil sebuah kenangan, dipegangnya tanganku. nampaknya betapa sakral kenangan-kenangan itu baginya. takdibolehkan melakukan apa-apa, akhirnya aku hanya sibuk menatap pemandangan dari jendela. kulihat semuanya pergi melawan arahku. pemandangan yang kulihat melesat-lesat ke depan dan aku rasa meraka pergi mendahuluiku. mengapa bis ini mundur? ungkap benakku. tapi aku tak bisa bertanya sesuatu. lelaki di sampingku tetap membisu.

Bisku berhenti. lelaki itu menarik tanganku lagi. mengajakku bermain di sebuah taman. aku telanjur suka dengan tempat itu. kuabadikan semua, kuambil satu demi satu detail yang ada di sana. taklupa kusimpan gambar kami berdua. wah!kini koperku penuh dengan apa-apa yang ada di sana. sebentar tapi menyenangkan.

lelaki itu menarik tanganku lagi. ia mengajakku menaiki bis yang sama jurusan masa lalu - masa depan. aku kembali duduk di sampingnya. kini bis kami duduk di kursi paling depan. pemandangan pun terlihat lebih jelas. kunikmati perjalananku dengan memandang lurus ke depan. hmm.. nampaknya sebentar lagi aku tiba di tempat tujuanku.

bis itu tetiba berhenti. tanpa permisi lelaki itu ia pergi. ia takberbalik atau memberi isyarat padaku. kulihat ia berhenti di tempat kami bertemu tadi. aku semakin yakin bahwa kali ini aku benar, menuju suatu tempat bernama masa depan.

Di pemberhentian terakhir aku turun dengan sekoper kenangan. kudapati seorang wanita duduk di sebuat taman dekat halte.

“apakah ini masa depan?”

“kau dari arah mana?”

“dari sana,” ungkapku sambil menunjuk arah tempatku berasar.

“ya, untukmu tapi bukan untukku” ungkapnya dengan senyum lebih indah dari senyum lelaki tadi.

Aku mengeryitkan kening. ia kembali tersenyum.

“tempat ini masa depan bagimu dan masa kini bagiku.”

kami berbincang lama. kubuka koperku, kutata rapi apa yang ada di dalamnya. peremuan itu berusaha mengambil gambarku di taman tadi. kupegang tangannya.

“ini milikku, jangan kau ambil”

“aku hanya ingin melihatnya, nampaknya aku punya yang serupa.”

ia membuka kopernya dan menunjukkan gambarnya bersama lelaki yang sama.

“siapa dia?”

“dia adalah lelaki kenangan. diajaknya setiap orang menuju masa lalu dan mengantungi kenangan bersamanya. ia takperna pergi ke masa depan. ia mengajakmu larut dan tinggal di masa lalu. masa lalumu akan kau bawa karena sekoper kenangan itu.sampai kapanpun kau tidak akan tiba di masa depan”

“aku takmau. aku ingin pergi dari sini.”

“baiklah.” ujarnya sambil melepaskan tanganku dari koperku. ia menarik tanganku sambil melambaikan tangannya pada seorang lelaki yang sudah menaiki sebuah bis. entah mengapa aku percaya saja pada perempuan itu. aku duduk di belakangnya dan ia duduk bersama lelaki itu di depanku. mereka berbincang mesra dan aku hanya sesekali berbalik karena memikirkan koperku yang tertinggal.

Bis kami berhenti. kali ini benar, aku dengan jelas melihat ucapan “selamat datang di masa depan.” perempuan itu pergi meninggalkanku. aku kembali pergi mencari sebuah taman. namun entah mengapa aku kembali menemukan koperku di tempat duduk yang sama. seperti waktu itu.







*nemu FF di sebuah blog
** gambar dari sini

12 komentar:

Linda Shabrina mengatakan...

belum nemu logika FF ini,,,, tapi pengen aja share :D

titin titan mengatakan...

blognya sapakah? asa pernah baca. ;d

Cinderellanty Chan mengatakan...

saha eta saha ? :D

Linda Shabrina mengatakan...

ieu dipost salapan sasih kapengker.. duka sahaa :p

Cinderellanty Chan mengatakan...

iyeu teh kiasan apa khayalan apa naon namana teh? teu ararapal lah qeqeqe
jd si pria itu bersama si wanita di masa depan?

Linda Shabrina mengatakan...

flash fiction ~> cerpen pendek pisaaan

Cinderellanty Chan mengatakan...

ealaah ya tau itu flash fiction, maksud aq ceritanya tu si cewek+cowok teh brsama di masa dpn? Agak2 teu mudeng sm alurna, otak sastrana lg lemoddd qeqeqe

Linda Shabrina mengatakan...

Anty: nya henteu ateuuh.. Kan nggak cewekna ditingalkeun.. Kayak alur maju mundur ceritana.. *suganteh jurig MP teu terang FF :p

Cinderellanty Chan mengatakan...

wuaakakak dasaaarrrr
hooo kituuu

Salman Rafan Ghazi mengatakan...

kirain tulisan anak sastra.

Linda Shabrina mengatakan...

bukan. kenapa emang?

Salman Rafan Ghazi mengatakan...

nunggu tulisan anak master sastra =d

Posting Komentar