12 Feb 2012

tentang kehilangan


Kehilangan itu rasa yang istimewa. Suhu tubuh meningkat. Ada rasa lemas perlahan menyebar dari ujung kaki, ujung jari tangan, merayap menuju badan lalu ke kepala. Merinding. Setelah itu tubuh ikut memanas. Wajah mulai memerah. Kelenjar di balik kelopak mata mulai bekerja. 
Air mata mulai menggenang dan ada tegun di akhirnya. 
Pita suara mulai lemas selemas-lemasnya. Tak ada bunyi yang keluar. 
Semakin lama air mata semakin menganaksungai. Hanya ingin menganak sungai saja, tidak perlu yang lain. Lalu otak dan pikiran mulai bicara: Apakah ini nyata? Semacam takpercaya.
Hati mulai meresponnya: hadapi sajalah.
Tangan akan mendekati tisyu, menyeka tiap tetes air mata satu persatu.
Setelah itu, semuanya akan menjadi hal yang biasa. Tegun itu menjadi sesuatu yang biasa pada setiap kehilangan. 
Kehilangan pun akan menjadi hal yang biasa pada setiap episode kehidupan. 
Semoga ia tetap menjadi istimewa.



*gambar dari sini

0 komentar:

Posting Komentar