13 Feb 2012

tentang takdir 2

saat diri dihadapkan pada realita yang tidak sesuai dengan keinginan, hati kecil selalu saja berharap akan terjadi sebuah keajaiban. lalu pikiran mengikuti keinginan hati kecil dengan menciptakan mimpi-mimpi yang berkaitan dengan keajaiban yang sesuai dengan keinginan. untuk mewujudkan mimpi-mimpi itu, pikiran menciptakan mimpi-mimpi yang lain. Namun, hati kecil kembali bertanya, "dapatkah mimpi diwujudkan dengan mimpi?" Padahal kenyataan sudah jelas-jelas sangat berbeda dengan mimpi-mimpi yang sejak dulu ditanamkan. 

saat melihat dan tersadar bahwa mimpi tidak dapat diwujudkan dengan mimpi, akan ada kecamuk takhenti dalam hati kecil.
 "mimpi itu adalah pikiran positif yang harus disuburkan dalam diri."
 "tapi untuk mewujudkan mimpi, kita perlu realita. jika realita sangat bertolak belakang dengan pencapaian mimpi, berhentilah sebelum kamu sadar bahwa kamu tidak sedang bermimpi tapi sedang berangan-angan."

percakapan itu semakin menciptakan suasana aneh dalam diri. mulai ada keabuan anatara keinginan, harapan, mimpi, angan-angan. semuanya bertabrakan dengan realita yang ada. lalu tangan akan menutup wajah, tersungguk takberdaya di hadapan Sang Maha Mengetahui diri kita. lalu hati kecil akan mulai sadar, betapa Maha Berkehenda Ia. lalu hati kecil akan berkata, "sebenarnya aku ingin menangis, tapi bagiku tangisan ini adalah tanda putus asa." tangisan takberdaya pun pecah. mata akan memandang kosong ke depan. yang terlihat hanya realita di mana kita sekarang, sedang apa kita sekarang, dan apa yang telah terjadi di masa-masa lampau. itulah realita. masa datang masih misteri dan ada di Tangan-Nya. Untuk menerjemahkan masa datang, kita harus mengakrabi realita masa kini bukan mendalami angan-angan masa lalu yang sudah jelas taksesuai dengan realita masa kini.


0 komentar:

Posting Komentar